Bisnis Sambil kuliah Jual Kelapa Muda Siapa Takut ?
Bisnis Sambil kuliah Jual Kelapa Muda Siapa Takut ? Memulai bisnis Sampingan selama belajar di kampus dianggap merepotkan oleh beberapa siswa. Oleh karena itu, Mahasiswa harus cerdas untuk mengatur waktu antara konsentrasi belajar dan mulai merintis dan membangun bisnis Sampingan.

Fakta tersebut harus diakui oleh mahasiswi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia (UII), Arini Nur Diana. Ponpes Gontor Putri yang memutuskan untuk membuka usaha sampingan minuman yang terbuat dari kelapa muda. yang diberi nama shake Coconut Shake.

Wanita berjilbab yang lahir pada tahun 1993 dari Malang, Jawa Timur awalnya juga kerepotan, untuk membagi dan  mencurahkan waktu untuk kedua kegiatan. Namun, ia mampu memproses dua hal tersebut antara kuliah sebagai mahasiswi dan menjalankan usaha sampingan dengan bijak.

"Ya, itu sedikit 'sulit. Dibutuhkan lebih banyak energi dan harus pandai-pandai mengatur waktu untuk kedua kegiatan tersebut ," ucap Arini saat ditemui di Taman Kuliner, Condongcatur, Depok, Sleman,

Arini sangat menyukai kelapa muda. Mahasiswa semester IV mulai berpikir yang akhirnya membuka usaha dari minuman favoritnya untuk dapat membantu orang tuanya

Pengalaman kerja paruh waktu selama satu bulan di salah satu warung makan yang diperkenalkan oleh manajer restoran. Anak sulung dari empat bersaudara akhirnya memutuskan untuk membangun bisnis kuliner.

"Saya masih kuliah, memulai bisnis tentunya harus memiliki modal yang tidak sedikit. Jadi saya hanya membuat usaha kecil yang bisa memperoleh sedikit pendapatan, pemikiran awalnya hanya untuk membantu orang tua dan untuk biaya hidup saya sendiri ," katanya.

Pada akhir 2014, Arini juga merealisasikan rencana bisnisnya bekerja sama dengan pemilik tanah. Tekanan Arini untuk belanja modal dengan cara ini mengingat harga sewa tanah itu sendiri sudah tinggi.

Hanya sebulan, Kelapa Goyang tawaran untuk menghentikan dua bulan penuh karena keterbatasan waktu. Pada saat itu, Arini harus fokus pada karena menghadapi ujian di semester universitas.

Kelapa Goyang menempati lahan di Highway Kemusuk, Tempel, Sleman. Pengaturan indah, menghadap hamparan luas sawah.

Arini mengatakan, manfaat dari produk-produknya dengan vendor lainnya kelapa muda, tidak hanya dalam presentasi, tetapi juga soal selera. Pengunjung merusak kesenangan menikmati suasana halus tenang karena kelapa muda di gazebo panjang.

"Penjual kelapa muda Biasanya ya kelapa segera. Kami menambahkan presentasi dengan es krim, susu, cokelat, dan berbagai buah-buahan seperti stroberi. Sebuah masalah selera, bisa dicoba sendiri," kata promosi.

Untuk menjaga kesegaran produk Coconut Shake, Arini memastikan bahwa menyajikan kelapa robek langsung dari peternakan. Dia juga telah membentuk kemitraan dengan pemilik kebun sehingga pasokan bahan dasar minyak kelapa selalu baru.

"Hasil penjualan kami untuk dua. Seluruh kelapa muda dihargai Rp15 ribu, dan Rp 8.000 untuk sebagian kecil dari kaca," katanya.

Pada hari Arini memperoleh pendapatan kotor sekitar 400.000 dari 500.000. Dia enggan berbicara tentang keuntungan nominal karena dianggap anak.

Arini mengatakan tidak untuk mendanai College of Business. Kebutuhan subjek ini masih orang tua yang tinggal di Malang, Jawa Timur bertemu. Sang ayah, Zainal Amali adalah kepala desa di Malang. Sementara ibunya, Kasihati, adalah seorang ibu rumah tangga.

"Tapi setidaknya aku bisa mencoba untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di Yogyakarta," tambahnya.

Arini ingin terus membangun bisnis sehingga impian membangun sebuah panti jompo dapat direalisasikan. Alasannya sederhana, yang menyediakan tempat bagi orang tua yang hidup di jalan begitu tenang di usia tua.

"Saya sedih melihat orang-orang tua hidup mengelandang di jalan untuk meminta uang untuk bertahan hidup. Sayang sekali," katanya.